Rabu, 11 Agustus 2010

Trgedi siswa dipecat

Buruk Sekolah, Kok Murid Dipecat

Facebook kembali "bikin korban". Kali ini menimpa empat pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Gara-garanya Devi Rizky dan Anissa, dua dari pelajar itu, menulis status di Facebook mereka yang, kira-kira, menyoal pencurian helm dan perusakan sepeda motor yang kerap terjadi di sekolah tersebut.

Lalu dua pelajar lainnya, Rosdiana dan Mega Ayu, muncul mengomentari status Devi-Anissa. Dengan penuh semangat, keduanya memprotes dan meminta pertanggungjawaban pihak sekolah atas lemahnya sistem keamanan di sana.

"Perang" komentar antar keempatnya pun keterusan. Bahasa mereka lugas, tanpa pikir panjang, khas ABG, dan dengan leluasa menampar kiri-kanan. Belakangan, beberapa siswa lain ikutan nimbrung. Obrolan kian ramai, dan "memanas".

Tak ayal, pihak sekolah merah kuping. Alih-alih ditanggapi positif, Sabtu (7/8) lalu, keempat siswi itu dipanggil, dan langsung dipecat. Lho, kok tega?

Menurut Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 Probolinggo Bidang Hubungan Masyarakat, Muhamad Zaini, tindakan keempat siswi tadi sudah melampaui batas. "Mereka tidak saja memprotes berulangkali di Facebook, tapi juga menghujat dengan kata-kata kotor," katanya.

Di status Facebook mereka, konon, terselip ungkapan "sekolah tak bertanggung jawab", juga kata-kata "keparat", bahkan "goblok". Tapi, Mega Ayu membela diri, "Namanya juga anak-anak, apa saja ya diungkapkan...."

Para orangtua keempat siswi tersebut kemudian ikut turun-tangan, memprotes tindakan sekolah. Namun, vonis sudah jatuh.

"Kami bukan memberhentikan, tapi sekolah mengembalikan mereka ke orangtua masing-masing. Dalam hal ini, kami tidak diam kok. Kami masih membantu mencarikan sekolah," kelit Zaini.

Lha, apa bedanya? Faktanya, nama Mega Ayu dan kawan-kawan kadung dicoret dari SMAN 2 Probolinggo.

Dan, ini bukan kali pertama Facebook "bermasalah" dengan murid. Juni silam, lima pelajar SMA Negeri 7, Jalan Timur Medan, juga mengalami nasib serupa.

Chandra, salah satu korban, bilang, dia dan keempat temannya dianggap sudah mencemarkan nama baik kepala sekolah melalui akun Facebook. "Setelah pihak guru tahu, kami dikeluarkan dan tidak dapat mengikuti pelajaran," katanya.

Belakangan, Kepala Sekolah SMA Negeri 7, Drs Abduh Siregar, memang meralat sanksi pemecatan tersebut, dan menggantinya dengan memberikan pembinaan agar Chandra cs tidak mengulangi perbuatan mereka.

Namun, apa pun, buat sebagian orang yang kebetulan berpikir logis, kasus pecat-memecat semacam itu tetap saja "menggelikan". Seorang murid dari sekolah tadi malah berkomentar tajam: "Lucu juga sih. Sekolah kok ada pemecatan segala. Bukannya pemecatan itu adanya di dunia kerja, ya? Ini yang menggaji guru kok malah dipecat. Hahaha...."



kunjungi : lomba blog depok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar